Pada diagram A, posisi 1 melakukan aba-aba atau kode sehingga rekan tim mengerti dan bisa langsung bergerak. Ketika posisi 1 melakukan passing (operan) ke posisi 2, maka posisi lainnya langsung melakukan pergerakan (dapat dilihat pada diagram A arah pergerakannya). Setelah mendapat bola, posisi 2 langsung memberikan passing ke posisi 5 yang telah ada di zona kanan pertahanan lawan.
Kemudian dilanjutkan pada diagram B, setelah posisi 5 mendapatkan bola tentunya lawan (posisi 4) akan mulai menjaga posisi 5 tersebut. Di sinilah kunci dari serangan ini, yaitu posisi 4 bergerak masuk dari zona tengah ke arah ring. Di sini pula posisi 5 melakukan gerak tipu yang seolah-olah dia akan melakukan passing ke posisi 4 sehingga lawan (posisi 5) akan terbawa mundur menjaga posisi 4 tadi. Ketika zona tengah kosong, posisi 3 langsung masuk ke zona kosong tersebut.
Diagram C, Posisi 5 langsung melakukan passing ke posisi 3 yang telah bebas berada di zona tengah. Posisi 3 pun bisa langsung shoot untuk mencetak skor. Ada juga cara lain selain langsung shoot, posisi 3 dribel masuk mendekati ring (drive) sehingga lawan (posisi 5) pasti akan maju mencoba memotong. Ketika itulah posisi 3 dapat melakukan gerak tipu (fake) yang seolah-olah mau shooting ternyata memberikan passing ke posisi 4 yang penjagaanya kurang di bawah ring. Kemudian posisi 4 dapat langsung memasukkan bola ke ring lawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar